Skip to main content

Titik Koordinat


16/05/21
Hari ini hari minggu, tanggal merah begitu tak mencerminkan hari libur untuk si penantang arah, hari ini 16 Mei 2021 menjadi penentu untuk menjelajah lebih jauh, pelik memang... pertanda jelas sejelas jelasnya sudah membuka sang mata untuk meneruskan ke pikiran menjadi bijaksana, air akan selalu mengalir jika di tempat semestinya, tak peduli mereka keruh ataupun jernih yang pasti mereka akan mengikuti irama yang sudah terbentuk alami, sadar atau tidak mereka akan menjadi satu murni seperti terdapat ikatan simultan. Sajak terdahulu memang tertulis jelas "AIR ADALAH SUMBER KEHIDUPAN", Yes of course sumber kehidupan bagi hajat hidup orang banyak, penafsirannya tak sebatas kebutuhan primer saja, jauh lebih dalam kita bisa belajar melakukan pengamatan sifat dan perlakuannya, dari hulu sampai hilir mereka tetap terikat tanpa ada perpecahan.
Dalam kehidupan bisa di simulasikan pada rekam jejak waktu, perjalanan waktu dari yang terumit sampai termudah sekalipun tetap terkoralasi ikatan benang merah, tak peduli semesta menunjukannya dengan cara bagaimana, kita di tuntut mampu untuk beradaptasi, di tuntut menjadi tangguh dengan segala level yang sudah di sediakan, di ibaratkan pada fase pertumbuhan pikiran, mendapatkan masalah memang mudah namun yang sulit sebenarnya pada hal sikap, bagaimana kita menyikapinya. Memang pengambilan keputusan butuh ketenangan yang luar biasa untuk mendapatkan ketepatan dengan nilai mendekati sempurna. Jauh sebelum pengambilan keputusan kita perlu meraba sampai ke akarnya, hirup sedalam-dalamnya, rasakan apa yang memang terjadi supaya mengalir ke alam bawah sadar kita bahwa inilah yang terjadi, kita analisa secara menyeluruh jika di perlukan, biarkan itu mengalir ke nadi serta pikiran.
Proses tidak selamanya mulus, di analogikan pada sebuah perjalanan jauh, sebelum kita menjajaki tujuan pastinya akan melalui rintangan-rintangan jalan berkelok, macet dan permasalahan lainnya, di proses pertengahan ada jalan tol, jalan tol pun tidak melulu soal mulus, ada pemberhentian-pemberhentian yang harus di lalui, yah begitulah realitanya, kita harus bedamai bahwasannya keadaan memang seperti itu. Mari berproses, biarkan tumbuh, manfaatkan momen tersebut dengan kebijaksanaan kita, saya pernah membaca sebuah petuah "hargai proses maka hasil akan menghargaimu". Tetap teangguh salam adaptasi!

Comments

Popular posts from this blog

Metamorfosa

Jepara, 13/09/2018. Mata berkaca-kaca di barengi dengan otak terbelangah, iya saya tau dunia sangatlah luas, terdapat banyak pengetahuan yang sebenarnya sangat begitu penting ketika masuk dalam pikiran kita, siang berganti malam tetaplah sama dengan hari-hari sebelumnya, pakta konspirasi tetaplah ada, apa yang kita tanamkan di masa lalu akan tetaplah tumbuh di masa sekarang dan di masa yang akan datang, begitulah cara kerja semesta. Kemarin malam saya di sadarkan kembali oleh salah satu pemuda dari daerah kecil tepatnya Indonesia bagian tengah yang menurut saya mindsetnya beberapa mil di depan dari mindset masyarakat kota pada umumnya. Beliau idealis, mantan aktivis (mungkin masih) dan juga pandai berargumen namun menusuk ketika auranya muncul. Sebelumnya saya pernah di hadapkan situasi sama beberapa tahun yang lalu, terdapat salah satu teman kampus yang notabenenya dari masyarakat terpencil dari daerah timur, namun jangan salah ketika berbicara soal IQ dan semangatnya, saya bera

Retas Diri

Kali ini gelombang laut tak begitu segan menampak, sang surya begitu malu merupakan kirana, tak bosan ku menatap lautan lapang nan indah, alunan deburan ombak membawaku menuju prasangka. Sebelumnya aku enggan berpikir menuju masa itu, aku hanya terfokus menuju visi yang ku susun, tak ku sangka bahwa nurani ini terbebani lusinan hina, setiap langkah terasa gundah, terasa hambar. Apakah ini sudah waktunya? S ekian lama aku acuh pada perasaan, a ku sangat berhati-hati untuk melangkah, a ku tak mau terulang pada hal yang sama Yaa semacam trauma, empat tahun telah terlampaui, n amun pasca tragedi itu, a ku seperti kegirangan menuju puncak impianku. Hari ini aku terenung akan kembali pada jiwaku yg dulu, aku seperti kerasukan jiwa yg berlalu, aku pasrah menghadap ilahi, mengharap jalan kebenaran.