Sebelumnya aku enggan berpikir menuju masa itu, aku hanya terfokus menuju visi yang ku susun, tak ku sangka bahwa nurani ini terbebani lusinan hina, setiap langkah terasa gundah, terasa hambar.
Apakah ini sudah waktunya? Sekian lama aku acuh pada perasaan, aku sangat berhati-hati untuk melangkah, aku tak mau terulang pada hal yang sama
Yaa semacam trauma, empat tahun telah terlampaui, namun pasca tragedi itu, aku seperti kegirangan menuju puncak impianku.
Hari ini aku terenung akan kembali pada jiwaku yg dulu, aku seperti kerasukan jiwa yg berlalu, aku pasrah menghadap ilahi, mengharap jalan kebenaran.
Comments